Kamis, 28 Mei 2009

PENDUDUKAN JAMAN JEPANG

PENDUDUKAN JAMAN JEPANG

PENDAHULUAN
Tentara Jepang masuk Ke Indonesia dalam rangka usaha untuk membangun imperium di Asia, Jepang telah meletuskan perang di Pasifik. Pada tanggal 8 Desember 1941 secara tiba-tiba Jepang menyerbu ke Asia Tenggara dan membom Pearl Harbor yakni pangkalan terbesar angkatan laut Amerika di Pasifik, lima jam setelah penyerangan atas Pearl Harbor itu, Gubenur Jenderal Hindia Belanda Tjandra Van Stankenborgh Stachouwer menyatakan perang terhadap Jepang.
Pada tanggal 11 januari tentaranya telah mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, dan keesokan harinya komandan Belanda dipulau itu menyerah pada tanggal 12 Januari 1942. selain itu juga deretan kota-kota di wilayah Kalimantan berangsur tercaplok oleh pasukan Jepang, Balikpapan, 12 januari 1942, Pontianak 29 januari 1942, Samarinda 3 februari 1942. Sesampainya kekota Bangun pada tanggal 5 februari 1942 tentara Jepang melanjutkan penyerbuanya ke lapangan terbang Samarinda, yang waktu itu masih dikuasi tentara Hindia Belanda (KNIL).
Dalam gerakanaya ke Indonesai, pada tanggal 14 Februari 1942 diturunkan pasukan payung di Palembang. Dua hari kemudian 16 februari 1942 Palembang dan sekitarnya diduduki. Sebagai daerah sumber minyak tanah di pulau Sumatra, Kalimantan di Balikpapan dan Jawa blok Cepu. Dan berangsur akhirnya Jawa terbuka bagi tentara Jepang. Didalam menghadapi ofensif Jepang, pernah dibentuk oleh komando gabungan oleh pihak serikat ABDACOM (American British Dutch Australain Commad) yang bermarkas daerah Lembang, dekat bandung dengan panglimanya Jenderal Sir Archibald Wavell. Sedang Letnan Jenderal H. Ter Poorten diangkat menjadi panglima tentara Hindia Belanda (KNIL), dan pada akhir Februari 1942 gubenur Jendral Hindia Belanda, Tandra Van Starkenborgh telah mengungsi ke Bandung disertai oleh pejabat-pejabat tinggi pemerintah. Sekilas uraian singkat secara global awal masuknya Jepang ke Indonesia. Namun akan memfokuskan pada wilayah jawa yang akan dibahas dibawah ini.


A. PEMERINTAHAN
Bumi nusantara cukup menarik bagi bangsa-bangsa di dunia. Hal ini terbukti dari banyak bangsa lain yang ingin menginjak dan menduduki Indonesia. Maksud dan tujuanya juga masing-masing berbeda namun itu semua terbukti ingin menguras habis kekayaan alam yang terkandung dibumi nusantara. Karena itu bangsa penjajah saling berebut, dengan cara merebut simpati bangsa Indonesia pada masa-masa lampau. Demikian juga halnya dengan Jepang. Pada masa Indonesia masih tersekap oleh penjajah Belanda, radio Tokyo sering mendengarkan lagu Indonesia Raya hal ini untuk mengambil simpatik bangsa Indonesia.
Pada 1 maret 1942 mulailah pasukan-pasukan Jepang mendarat dibeberapa tempat di pulau Jawa yaitu Banten, dekat kota Indramayu antara Tayu dan Juana, dan antara Rembang dan Tuban. Selanjutnya daerah-daerah lain secara berangsur-angsur dimasuki pula oleh pasukan-pasukan Jepang. Jepang saat kedatanganya memberikan rasa simpati yang sanggat besar pada bangsa Indonesia, selain itu juga memberikan janji yang pada akhirnya pada 29 April 1942 didirikan gerakan tiga A.
Pada dasarnya Jepang saat itu sanggat menginginkan adanya perubahan secara total di struktur pemerintahan yang telah didirikan oleh penjajah Belanda. Jepang secara cepat bertindak untuk kepentingan sendiri, hal ini terbukti setelah orang-orang Eropa ditekan yang dianggap membahayakan orang-orang Jepang, namun hal itu kiranya amat tergesa-gesa. Akhirnya jualah pembentukan undang-undang nomor 7, yang isinya antara lain:
Semua bangsa asing baik laki-laki perempuan yang umurnya lebih dari 17 tahun, kecuali rakyat jepang dan rakyat Indonesia, diharuskan mendaftarkan diri menurut aturan tertentu.
1. Bangsa Eropa laki-laki 150 rupiah / Orang, perempun 80 rupiah/Orang.
2. Bangsa Cina dan lain-lain bagsa Asia (Arab, India dan lain bangsa bukan Eropa), laki-laki 100 rupiah/Orang dan perempun 50 rupaih/Orang.
ORGANISASI-ORGANISAI PADA MASA PEMERINTAHAN
1. Pemuda Asia Raya yang dipimpin oleh Sukardjo Wirjopranoto. yang semboyannya adalah: Jepang pemimpin Asia, Jepang pelindung Asia dan Jepang cahaya Asia atau dengan kata lain Nippon Cahaya Asia bahwa nanti kemerdekan akan ditangan bangsa Indonesia, namun pada akirnya kekejaman terlihat mulai tumbuh. Misalakan menyanyikan lagu Indonesia Raya tidak diperbolehkan, hanya lagu kebangsaan Jepang yang boleh di perdengarkan yakni Kimigayo. Namun usaha ini gagal. Akhirnya Jepang mendekati tokoh Nasionalis yang terdiri Ir. Soekarno, Drs. H. Moh. Hatta, K.H. Mansur, dan Ki Hadjar Dewantara
2. Jawa Hokokai
Untuk mendapatkan hasil sesuai harapan Jepang yakni menuju kearah Perang Timur Raya, maka untuk menarik masyarakat, Gunsekabu mengumumkan maksud serta pengertian didirikannya organisasi tersebut. Pengumuman dimaksud antara lain sebagai berikut:" oleh karena badan baru itu (Jawa Hokokai) melingkungi seluruh penduduk, maka badan-badan lain melalui sebagai badan kebaktian yang ada dibawah pimpinan pembesar-pembesar Balatentara harus bermaksud menginsyafkan penduduk semuanya akan usaha dan tindakan-tindakan pemerintah Balatentara, maka badan-badan susunan masyrakat bagian bawah harus diatur dengan sempurna dan diatur hubunganya dengan Rukun Tangga. Hal ini berindikasi bahwa Jawa Hokaki atau organisasi Kebaktian Rakyat Jawa tersebut merupakan oraganisasi utama yang terdiri dari peleburan organisasi-organisasi lainya. Sebagai bukti memiliki peraturan-peraturan dasar yang meliputi:
a. Melaksanakan segala sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan segenap tenaga kepada pemerintah Jepang.
b. Memimpin segenap rakyat untuk menyumbangkan segenap tenaga, berdasarkan semanggat persaudaraan antara segala bangsa.
c. Memeperkokoh pembelaan tanah air
d. Memperteguh kehidupan dimasa perang
3. Cuosangi In/kai
Cuo Sangi In atau badan pertimbangan Pusat Jakarta, sedangakn Cuo Sangi Kai atau Badan Pertimbangan disetiap karesidenan dan Kotapraja Jakarta Raya. Cuo Sangi Kai yang di bentuk pada tanggal 5 September 1943 dengan (Undang-Undang yang oleh Penglima Tentara Keenambelas) Osamu Seire Nomor 37 dimaksud sebagai badan" untuk meminta usulan dan jawaban mengenai urusan pemerintahan daerah agar pemerintah balatentara dapat di jalankan dengan pesat dan tepat. Bertugas hanya untuk mengajukan pertimbangan yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh (Panglima Tertinggi) Saiko Sikikan atau Syutyo.
4. Dokuritzu Jumbi Coosakai
Didirikan pada 1 Maret 1945 membentuk panitia penyelidik persoalan-persoalan pokok dan kondisi lainya. Sebagai ketua K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat yang beranggotakan 60 orang termasuk didalamnya orang golongan Cina dan golongan Arab, seorang golongan peranakan Belanda dan tujuh orang anggota Jepang. Rapat pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. rapat tersebut menghasilkan beberapa rumusan antara lain dasar Negara Panca Sila.
5. Gerakan rakyat baru
Jawa Hokakai rupanya tidak memberikan kepuasan kepada pihak Jepang. Sementara Dai Nippon semakin terdesak dalam mempertahankan Asia Timur Raya. Pada tanggal 2 Juli 1945 di dalam pertemuan mengumumkan pembentukan pembentukan Panitia Gerakan Baru oleh Saiko Syikikan.
6. Keimin bunka Syidosyo
Dengan dikelaurkanya peraturan pada tanggal 15 Juli 1942 tentang diperbolehkannya mendirikan perkumpulan-perkumpaulan yang bersifat hiburan. Maka untuk membatasi gerak langkah kegiatan-kegiatan tersebut Jepang emndirikan Badan Pusat Kebudayaan atau didalam bahasa Jepang Keimin bunka Syidosyo di Jakarta pada tanggal 1 April 1943

7. Organisasi kepemudaan
Pada tanggal 19 Juni 1943 diada upacara pembukaan latihan Seinedan. Sebubungan dengan terbentukanya Jawa Seiedan. Maksuda dan tujuan Jawa Seinedan cukup berat sebab bukan hanya mencangkup segi kemiliteran maupun juga segi sosial ekonomi. Karena beban Seinedan cukup berat, maka agar para anggota Seinedan dapat melaksanakan tugasnya dengan sumpah Seinedan bersama-sama
1. kami pemuda majau kedepan berani untuk menyempurnakan pembangunan dan kesejahteraan Asia Timur Raya di bawah pemimpin Dai Nippon
2. kami pemuda mementingkan budi pekerti dan menjunjung tinggi peraturan Seinedan
3. kami pemuda berusaha sekuat-kuatanya dalam pekerjaan kami masing-masing-masing dan maju terus memperbanyak hasil usaha
4. kami pemuda mempertaankan Tanah Air Kami dengan sekuat tenaga sambil bekerja bersama-sama sepenuh-penuhnya
5. kami pemuda menghargai semangat yang bersahaja dan teguh, bersumpah akan melatih jasman dan rohani, menuju cita-cita yang tinggi
8. Organisasi kemiliteran/Semi Militer
Ditandainya dengan berdirinya gerakan Peta. Untuk di daerah jawa tokoh yang mengajukan surat kepada Gunseikan pada tanggal 7 September 1943 Gatot Mangunpraja. Lalu kemudian pada tanggal 13 September 19 43 permohonan oleh sepuluh orang alim ulama terkemuka. Kemudian pada tanggal 29 September 1943 disusul juga permohonan yang disampaikan empat serangkai. Pada tanggal 3 Oktober 1943 panglima kedua Tentara keenambelas Letnan Jendral Kumakici Harada. Pada bulan itu juga dilatih puluhan calon perwira Indonesia (Korp Latihan Perwira Tentara Sukarela Tanah Air) di Jawa Beei Giygun Kanbu Renseita
9. Pengerahan Romusha
Romusha istilah bahasa Jepang yang artinya tenaga kasar dibawah tentara sekipun tidak ikut perang naum kedudukanya digarda depan untuk masyarakat yang membawa cangkul dan arit. Untuk dapat mengerahkan Romusha Departemen Urusan Dalam Negri (Naimubu) merasa perlu untuk mendirikan jawatan tersendiri. Untuk itu maka didirikanlah apa yang disebut dalam bahasa Jepang dengan Romukyoku. Romukyoku tersebut menggariskan asas-asas tertentu dengan tujuan agar tidak terjadi perlakuan-perlakuan yang kejam terhadap tenaga-tenaga pekerja yang dikerahkan tersebut.
10. Organisasi kewanitaan
Fuji Kai pada Agustus 1943 didirikan. Organisasi ini khusus bagi wanita-wanita berusia minimal 15 tahun dan maksimal tidak terbatas. Tujuanya untuk kepentingan pertahanan
Sesuai dengan peranan wanita, organisasi Fuji Kin mempunyai tugas yang mencankup lima lapangan yaitu:
1) mengutamakan kesederhanaan dan berusaha saling melatih sambil mempertinggi derajat kesusilaan wanita di Jawa
2) mengadakan bagian usaha (Zigyobu) yang permanen atau darurat. Untuk menjalankan pekerjaan yang perlu dalam lapangan memperbaiki kehidupan dibelakang garis peperangan dan dalam lapangan usaha, menabung, pendidikan, keselamatan umun dan kesehatan.
3) memajukan kesehatan tubuh dengan jalan mengadakan pidato-pidato pada rapat-rapat tentang ilmu tubuh manusia. Kesehatan dan makanan.
4) menanam keinsyafan kewajiban wanita dalam usaha penjagaan negeri diwaktu peperangan, terutama tentang memberi penerangan pertolongan pertama pada dengan jalan mengadakan pidato-pidato atau mendirikan kursus-kursus serta merapatkan perhubungan dengan Seinedan dan Keibodan.
5. mengadakan hubungan yang erat dengan sekolah-sekolah dan menegaskan pidato-pidato dan latihan tentang pendidikan yang harus diberikan kepada anak-anak tentnag pendidikan yang harus diberikan kepada anak-anak dan murid diluar sekolah dalam rumah tangga.

B. SOSIAL EKONOMI
Keadaan sosial ekonomi masyarakat sanggat dipengaruhi oleh situasai dan kondisi daerah, baik yang menyangkut masalah pemerintahan.pelitik maupun ekonomi. Maka penduduk Jepang selama tiga setengah tahun, cukup mengacaukan kehidupan seluruh rakyat Indonesia, walaupun pada mulanya Jepang mengumandangkan semboyan sebagai saudara tua, Jepang Indonesia sama-sama. Tetapai kenyataanya sifat Faccis militeris Jepang yang mempunyai tujuan untuk menguasai Asia Timur raya tidak tidak dapat disembunyikan lagi. Bukti yang jelas seluruh lapisan masyarakat harus berlatih kemiliteran bahkan sampai pada istri-istri pamong praja, tetapi kegiatan ini diutamankan pada kaum muda. Dengan demikian jelas aktifitas masyarakat sanggat ditekan. Dari segi sosial masyarakat sanggat tergantung dari kelonggaran Jepang. Pada akhirnya Jepang membentuk perekonomian (keizaibu) yang di kawal oleh Gunsaikabu mengenai penanaman bahan makanan diperkarangan-perkarangan, disusul dengan bahan pakaian seperti kapas, kapuk randu, rami nanas dan sebagainya selain itu juga dimulainya pendaftaran pohon kelapa, sapi, kerbau, kambing, kuda, ayam, bebek, entok.
Selanjutnya mengenai hasil jerih payah dalam penanaman padi, rakyat sanggat ditekan yakni.
40% menjadi milik rakyat, 30% harus disetor kepada pemerintah melalaui komisi penggilingan padi (Beikoku Seimegyo kumisi), yang diberi dengan harga pemerintah, 30%disediakan unutk bibit dan harus disetor ke lumbung desa.
C. SOSIAL BUDAYA
A. Pendidikan
Ciri khas sifat pemerintah Jepang ialah milliter, maka demi penguasaan Asia Timur Raya, sebagain penduduk diarahkan kepada teknik kemiliteran demikian pada sisitem pengajaran dan susuanan kurikulumnya, antara lain sebagai berikut:
1. mengadakan latihan bagi guru-guru dijakarta, unutk mengindoktrinasi mereka dalam kemakmuran bersama (Hakko Icciu). Para peserta latihan diambil dari tiap-tiap daerah/kabupaten.
2. sekolah umum terdiri atas:
a. sekolah rakyat 5 tahun (kokumin gakko) selain itu masih ada sekolah desa atau sekolah pertama
b. sekolah menegah 3 tahun
c. sekolah menegah tinggi 3 tahun
3. sekolah guru terdiri dari:
a. sekolah guru 2 tahun (syoto syihan gakko)
b. sekolah guru 4 tahun (guto syihan gakko)
c. sekolah guru 6 tahun (kota syihan gakko)
B. Seni budaya
pada masa-masa yang sanggat menyengsarakan rakyat seakan Indonesia menjadi Negara Jepang yang membatasi gerak langkah kebudayaan Indonesia. 20 maret 1942 dikeluarkan peraturan yang membubarkan perkumpulan-perkumpulan. Tetapi pada 15 Juli 1942 peraturan aggak di perlonggarkan yakni dapat mendirikan perkumpulan-perkumpulan yang sifatnya hiburan.
C. Komunikasi masa
Radio dimatikan bertujuan agar masyarakat Indonesia tidak dapat informasi baik positif atau negative hal tersebut dikarenakan usaha orang-orang Jepang untuk membujuk para kiyai dan pamong praja serta pemuda dan pemudi untuk membuat propa ganda tidak berjalan dengan mulus. Disurabaya semua surat kabar juga dilarang diterbitkan yang kemudian Soeara Asia pimpinan R. Tutul Surohadinoto oleh Jepang.


Kesimpulan
Kedatangan Jepang ke Indonesia adalah untuk menguasai Asia Timur Raya, oleh sebab itu Jepang mengerahan kekuatan yang ada. Baik dari daerah jepang sendiri maupun, jajahanya. Dengan motif untuk mempertahankan atau menguasai Asia Timur Raya bibawah kekuasaan Dai Nippon. Di sisilain bagi masyarakat Indonesai ada dua pendapat bagi kalangan Nasionalis. Ada sebagian merasa Jepang akan menolong bangsa Indonesia untuk membebaskan dari cengkraman penjajah. Sebagain lainya mengemukakan bahwa jepang dengan sifatnya yang fasis tidak mungkin akan membebaskan Indonesia. Namun dibalik itu ada hikamh yang hingga akhirnya bias dieasakan sampai saat ini, organisasi, kemiliteran dll.

Upaya Kelanjutan Nusa Dua Bali

Upaya Kelanjutan Nusa Dua Bali
Lebih dari satu abad seruan Svante Arrhennius, seorang ilmuan Swedia, pada tahun 1894. mengemukakan bahwa CO2 adalah unsur terpenting yang mampu mengontrol atmosfer. Namun emisi CO2 kian hari kian bertambah yang dihasilkan dari bahan bakar fosil diantaranya batubara dan minyak. Efak yang dihasilan dari emisi CO2 membentuk rumah kaca di atmosfor dan memerangkap radiasi panas bumi
Pertama kalinya pula Indonesia pernah menjadi tuan rumah event yang bertajuk "United Nationals Climate Change 2007" yang diadakan pada 3-14 Desember 2007, di Nusa Dua Bali, dengan agenda 800 sesi sidang. Indonesi sebagai tuan rumah Conference of Parties (Cop) yang mengacu kepada kinerja PBB tentang perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change) yang didukung oleh 190 negara dan telah melakukan sidang selama 13 kali.
Hingga pada akhir keputusan sidang ternyata sulit diambil kesepakatan, upaya yang di tempuh pada saat itu akhirnya presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan. Setelah negosiasi akhirnya bisa diambil jalan tengahnya, yang intinya masing-masing Negara di masa mendatang dapat mereduksi emisi karbon hingga 5,2%. Menurut Flannery ilmuan Australia penuruan 70% terhadap kemungkinan jumlah penambahan karbon hingga 2050.
Memang masalah ini bukan saja dibebankan kepada pemaku kebijanka untuk mereduksi emisi secara drastis, ini sama halnya menurunkan perekonomian secara global, yang akan dirasakan masyarakan hidup semakin tidak nyaman. Namun disisi lain masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan yang serius. Termasuk Indonesia yang tidak terbebani pengurangan emisi karbon. Meskipun tidak terbebani, laju kehidupan terus berjalan seiring perkembangan jaman dan kebutuhan ekonomi yang makin tinggi. Disini upaya pemerintah dituntut untuk memikirkan dampak yang terjadi saat ini maupun yang akan datang. Diperkirakan di akhir abad ini Indonesia kehilangan 2.000 pulau.
Hinga kini, tampaknya tidak ada upaya yang konkrit untuk menerapkan kebijakan yang telah dihasilkan pada persidangan, meskipun ditekankan pada Negara-Negara Indusri (Negara maju) pengurangan karbon. lalu apa yang akan di jalankan Indonesia sebagai Negara berkembang untuk tahun-tahun sekarang dan tahun berikutnya oleh pemimpin yang akan menjadi presiden. Kerusakan alam adalah proses yang lama mencapai 50-100 tahun, lalu bagaiman upaya untuk melestarikan lingkungan tanpa menurunkan reproduksi perekonomin. Hal ini menjadi tantangan yang sanggat berat.
Indonesi memiliki sumber daya alam yang sanggat luas, namun hal tersebut belum dapat kita gunakan menginggat tenaga ahli yang kurang memadai. Bayangkan saja Indonesia Negara maritim, memiliki garis pantai terpanjang di dunia peringkat ke empat (sekitar 95.181 km) dan pada umumnya Kondisi pesisir pantai ini relative terbuak luas. Apabila lahan tersebut digunakan dengan baik diantaranya dapat ditamami buah jarak, kelapa, randu, cemara laut dan tumbuhan-tumbuhan lainya yang mungkin dapat tumbuh disepanjang pesisir. Hal ini bisa dilakukan melalui penelitian taman, bisa berkerjasama dengan LSM maupun Universitas. Penghijuan tersebut selain dapat di konsumsi dapat pula mengurangi enegri tsunami.
Upaya yang dilakukan tersebut adalah semata-mata untuk mensejahterakan masyrakat, baik keamanan, kesejahteraan, sandang dan pangan serta untuk kelangsungan hidup anak cucu. Pemerintah untuk mewujudkan niat yang baik pasti akan di dukung oleh masyarakat, dengan cara mengajak, mensosialisasikan, memperluas sayap risetnya (perguruan tinggi) bersatu padu berbagai elemen masyarakta (pengusaha). Sehingga dari hasil penanaman tersebut dapat di fungsikan, serta dijadikan lahan perekonomian secara baik.