Rabu, 10 Juni 2009

EKSISTENSI KERAJAAN BYZANTIUM

EKSISTENSI KERAJAAN BYZANTIUM
Perkembangan minat baca telah lama perkiraan 3000 th sebelum Masehi. Yaitu ditandainya kekuatan kerajaan Byzantium Cristantinopel atau yang sering dikenal dengan sebutan perpustakaan Alexsandria. kerajaan Yunani yang telah berdiri ratusan tahun. Dimasnya kerajaan ini sanggatlah besar dan sulit di taklukan oleh kerajaan-kerajaan lain dimasa itu
Pada saat itulah, kerajaan-kerajaan baik Byzantium maupun lainya pada masa itu mengoleksi ribuan tulisan dari bermacam ragam bentuk, mulai kari kulit-kulit binatang (parchmen), lempengan bebatuan, lapisan-lapisan tanah liat (clay tables), gambar (pictograph) tulang-tulang hewan. Semua itu bertujuan untuk melestarikan bidang karya tulis baik berupa politik atau pemerintahan maupun berupa pemikiran atau pun yang sering kita kenal filsafat. Dari koleksi itulah semunya dari hasil rampasan perang. Bukanhanya rampasan perang saja yang dikoleksi namun saat itu sudah ada jalur perjanjian dan perdagangan yang mampu menelurkan sebuah konsetual peradaban. Selin itu juga pustakawan-pustakawan yang di tugaskan adalah orang-orang ilmuan ulung
Betapa hebatnya pada masa itu telah mengabdikan jiwanya untuk melestarikan barang-barang yang memiliki nilai keiluman untuk masa sata itu, ataupun masa yang akan datang. Rupanya bangsawan saat itu telah berfikir cukup jauh untuk mempertahankan kekuatan dalam dan luar kepentigan kerajaan, namun kepentingan keturuanan agar bisa melakukan penerus bagi keturuananya. Yaitu dengan ilmu pengetahuan bangsawan saat itu telah mamapu mengukur waktu yang cukup panjang. Terbukti masa-masa keemasan kerajaan Byzantium telah menyumbangkan retorika yang cukup besar dalam dunia akademisi kontemporer. Masa-masa kerajaan banyaklah kebutuhan yang harus di perlukan oleh suatu keluarga kerajaan. dari aspek inilah maka ilmu pengetahaun untuk menunjang pergerakan politik kekuatan masing-masing kerajaan harus selalu bergulir.
Kebutuhan-kebutuhan bagi raja-raja bukan hanya politik saja, namun hal yang sekecil diantaranya tabib itu sanggat di perlukan. Sebuah ahli dalam bidang pengobatan keluarga raja-raja untuk selalu mengecek kesehatan para anggota raja. Kebutuhan para tabib bukan sebuah ritual belaka namun diantaranya melakukan penelitian berdasarkan perkembanyan keilmuan di masa tersebut. Seorang penasehat raja, serta utusan-utusan raja yang ikut berperan dalam kahsanah peradaban. Ilmu-ilmu pada masa tersebut sanggatlan berkembang pesat dari pemikir-pemikir Yunani yang begitu menakjubkan.
Sudah semestinya kemajaun dan kekuatan kerajaan Alexandria saat itu begitu tangguh dan sanggat sulit untuk di taklukan oleh kerajaan-kerajaan yang lain. Hal ini menandakan betapa hebatnaya orang-orang kerajaan dalam bidang ilmu pengetahuan diantaranya banyak mengoleksi tulisan sekalipun pada masa tersebut belum berbentuk buku dan kertas karena pada masa tersebut belum ditemukan oleh orang. Namun kehebatan orang-orang Bizantinum telah melesat pesat.
Sebagai kekuatan yang ikut menjaga eksistensi kerajaan Bizantium adalah Pustakawan yang menjaga dan memelihara khasanah ilmu dan budaya pada masa tersebut. Para pustakawan di letakan dalam posisi yang begitu tinggi setinggkat dibawanya raja. Karena pada masa saat itu melek huruf sanggatlah jarang di dapat oleh rakyat-rakyat jelata yang jauh dari kehidupan orag-orang jenisu.
Filosofis Aristoteles dianggap orang yang pertama kali mengmpulkan, mengembangkan dan melestarikan budaya masa lalu. Meskipun pada masa itu blum terdapa kertas namun sudah mengenal Papirus sejenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di pinggiran sungai yang akhirnya pada abad pertengahan di temukan mesin pembuat kertas.